Encoder


SISTEM PERAWATAN AYAM BROILER


1. Tujuan [kembali]

  • Untuk mengetahui dan memahami apa itu LDR, Sensor Infrared, LDR, dan Rain Sensor
  • Untuk mengetahui dan memahami  Aplikasi Encoder-Decoder
  • Dapat membuat rangkaian Aplikasi Encoder-Decoder dengan menggunakan LDR, Sensor Infrared, LDR , dan Rain sensor untuk Sistem Perawatan Ayam Broiler

2. Alat dan Bahan [kembali]

A. Alat
  • Baterai 12 V

Baterai 12 V berfungsi sebagai sumber energi listrik yang digunakan dalam simulasi ini.


  • Power Supply 5V

Power Supply berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menyuplai tegangan atau arus listrik

B. Bahan
  • Resistor 10 K


Specifications 
Resistance (Ohms)10K
Power (Watts)0.25W, 1/4W
Tolerance±5%
PackagingBulk
CompositionCarbon Film
Temperature Coefficient350ppm/°C
Lead Free StatusLead Free
RoHS StatusRoHS Compliant





A. Spesifikasi :

    B.  Konfigurasi Pin:

    • Transistor NPN BC547
    A. Konfigurasi Pin
    1. Collector
    2.  Base
    3. Emitter

    B. Spesifikasi :
    Transistor Type : NPN
    Voltage – Collector Emitter Breakdown (Max) : 45 V
    Current- Collector (Ic) (Max) : 100mA
    Power – Max : 625 mW
    DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic, Vce : 110 @ 2mA, 5V
    Vce Saturation (Max) @ Ib Ic : 300mV, @ 5mA, 100mA
    Frequency – Transition : 300MHz
    Current- Collector Cutoff (Max) : -
    Mounting Type : Through Hole
    Package / Case : TO-226-3, TO-92-3 (TO-226AA) Formed Leads
    Packaging : Tape & Box (TB
    Lead Free Status : Lead Free
    RoHs Status : RoHs Compliant

    • Sensor Infrared

    A. Konfigurasi Pin

    Pin Name

    Description

    VCC

    Power Supply Input

    GND

    Power Supply Ground

    OUT

    Active High Output


    B. Spesifikasi
    • 5VDC Operating voltage

    • I/O pins are 5V and 3.3V compliant

    • Range: Up to 20cm

    • Adjustable Sensing range

    • Built-in Ambient Light Sensor

    • 20mA supply current

    • Mounting hole

    • Size: 50 x 20 x 10 mm (L x B x H)

    •  Hole size: φ2.5mm

    C. Grafik Respon
    Gambar grafik respon Sensor Infrared

    LDR (Light Dependent Resistor)



    Spesifikasi LDR :

            •         Tegangan maksimum (DC): 150V.

            •         Konsumsi arus maksimum: 100mW.

            •         Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ

            •         Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)

            •         Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms.


                             Konfigurasi LDR:

    C. Grafik Respon



    • Relay 12V

    A. Konfigurasi PIN Relay

    Nomor PIN

    Nama Pin

    Deskripsi

    1

    Coil End 1

    Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground

    2

    Coil End 2

    Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 12V dan ujung lainnya ke ground

    3

    Common (COM)

    Common terhubung ke salah satu Ujung Beban yang akan dikontrol

    4

    Normally Close (NC)

    Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu

    5

    Normally Open (NO)

    Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu

    B. Spesifikasi :
    • Trigger Voltage (Voltage across coil) : 12V DC
    • Trigger Current (Nominal current) : 70mA
    • Maximum AC load current: 10A @ 250/125V AC
    • Maximum DC load current: 10A @ 30/28V DC
    • Compact 5-pin configuration with plastic moulding
    • Operating time: 10msec Release time: 5msec
    • Maximum switching: 300 operating/minute (mechanically)


      • LED

        a. Spesifikasi :

        * Superior weather resistance

        * 5mm Round Standard Directivity

        * UV Resistant Eproxy

        * Forward Current (IF): 30mA

        * Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V

        * Reverse Voltage: 5V

        * Operating Temperature: -30℃ to +85℃

        * Storage Temperature: -40℃ to +100℃

        * Luminous Intensity: 20mcd

        b. Konfigurasi Pin :  

        * Pin 1 : Positive terminal of LED

        * Pin 2 : Negative terminal of LED

       

      • Motor DC



      A. Konfigurasi PIN

      No:

      Pin Name

      Description

      1

      Terminal 1

      A normal DC motor would have only two terminals. Since these terminals are connected together only through a coil they have not polarity. Revering the connection will only reverse the direction of the motor

      2

      Terminal 2

       

      • Voltmeter

      Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.


      • Logic State

      • Ground
      Ground Berfungsi sebagai untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian

      3. Dasar Teori [kembali]

      • RESISTOR 

      Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :


      Simbol Resistor

      Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :


      Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan.

      Di dalam resistor, terdapat ketentuan untuk membaca nilai resistor yang diwakili dengan kode warna dengan ketentuan di bawah ini :



      Sebagian besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :
      1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi
      2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.
      3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.


      Rumus Resistor:

      Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

      Dimana :
      Rtotal = Total Nilai Resistor
      R1 = Resistor ke-1
      R2 = Resistor ke-2
      R3 = Resistor ke-3
      Rn = Resistor ke-n

      Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

      Dimana :
      Rtotal = Total Nilai Resistor
      R1 = Resistor ke-1
      R2 = Resistor ke-2
      R3 = Resistor ke-3
      Rn = Resistor ke-n


      • Dioda
      Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.Dioda memiliki simbol sebagai berikut :
      Gambar Simbol Dioda

      Cara Kerja Dioda

      Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).


      3. Rumus

      rumus

      • Transistor NPN
      Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Kapasitor NPN memiliki simbol seperti gambar di bawah ini:
      Simbol Transistor NPN BC547


      Terdapat rumus rumus dalam mencari transistor seperti rumus di bawah ini:

      Rumus dari Transitor adalah :

      hFE = iC/iB

      dimana, iC = perubahan arus kolektor 

      iB = perubahan arus basis 

      hFE = arus yang dicapai


      Rumus dari Transitor adalah :

      Karakteristik Input

      Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.

      Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.

       Karakteristik Output

      Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.

      Gelombang I/O Transistor


      • Sensor Infrared
      Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar. Sensor infrared memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :


      Prinsip Kerja Sensor Infrared
       



      Gambar 1. Ilustrasi prinsip kerja sensor infrared

      Ketika pemancar IR memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi memantulkan kembali ke penerima IR. Berdasarkan intensitas penerimaan oleh penerima IR, output dari sensor ditentukan.


      Gambar 2. Rangkaian dasar sensor infrared common emitter yang menggunakan led infrared dan fototransistor 


      Grafik Respon Sensor Infrared
       

      Gambar 4. Grafik respon sensor infrared

      Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.

      • LDR

      LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.


      Simbol LDR di proteus :




      • Rain Sensor
      Rain sensor atau sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi terjadinya hujan atau tidak. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal berupa logika ‘on’ dan ‘off’

                  



      • Relay
      Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Relay memiliki simbol seperti gambar di bawah ini :
      Gambar Simbol Relay

         
      Kapasitas Pengalihan Maksimum:

      Cara Kerja Relay :
      1. Apabila coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnetik yang dapat menarik armature untuk merubah switch contact point.
      2. Apabila coil tersebut sudah tidak dialiri arus listrik, maka Armature akan kembali lagi ke posisi Normally Close.
      3. Umumnya, coil yang digunakan oleh relay untuk mengubah switch contact point ke posisi NC hanya membutuhkan arus listrik yang kecil.


        • Light Emitting Code (LED)
          Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

            Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

        Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)Bentuk dan Simbol LED (Light Emitting Diode)


        Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

        Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

        LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

        Cara kerja LED (Light Emitting Diode)

        LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya


        • Motor DC
             Motor DC adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
        Simbol DC Motor :



        Cara Kerja Motor DC :
                Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.

        • Logic State


        Gerbang logika atau logic State adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.

        4. Percobaan [kembali]


        a. Prosedur percobaan

        Step 1: Susun dan siapkankomponen
        Step 2: Rangkai komponen
        Step 3: Buat simulasi pada proteus
        Step 4: Mencoba Rangkaian 
        Step 5: Menerapkan rangkaian

        b. Gambar rangkaian



        c. Prinsip kerja rangkaian 

        Prinsip Kerja Sensor Infrared
        ini bisa kita lihat Saat test pin berlogika 0 jika sensor mendeteksi air minum di wadahnya telah habis. Dikarenakan tidak ada pantulan ke sensor. dikarenakan berlogika 0 maka tidak ada tegangan yang keluar dari kaki vout sensor infrared. Sehingga diteruskan ke kaki NOT yang dimana berfungsi gerbang NOT membalikkan logika awalnya dan  kaki NOT mengubah input yang awalnya berlogika 0 menjadi 1. Kemudian diteruskan ke salah satu kaki input gerbang logika NAND dan AND yang selanjutnya kaki pertama  dihubungkan ke VCC.  dan kaki kedua dari gerbang NAND tersebut Pada kaki NAND memiliki prinsip yang berlawanan dengan gerbang AND yaitu 1×1hasilnya akan 1, dan pada gerbang NAND mengeluarkan output 0 kemudian gerbang AND mengeluarkan output 1. Pada gerbang NAND diteruskan ke input S flipflop dan gerbang AND diteruskan ke input R flipflop. sehingga pada gerbang Q dan Q' berlogika 0 dan 1. Pada Q' yang berlogika 1 diteruskan ke resistor R3 dan ke emittor transistor dimana tegangan yang masuk dimana tegangannya cukup untuk mengaktifkan transistor yaitu sebesar 0.79 sehingga arus berjalanan dari Vcc - relay - colektor - emitor dan basis kemuadian ke ground. dikarenakan adanya tegangan yang mengalir dari VCC ke relay dan menyebabkan switch berpindah dan motor untuk pemberian minum bergerak sehingga tempat minum terisi ulang.

        Kemudian pada kaki Q diteruskan ke salah satu kaki gerbang XNOR dan NOR.
        Dimana pada gerbang XNOR outputnya berlogika 1 dihubungkan ke kaki 1 encoder 74147 
        sedangkan pada gerbang NOR outputnya berlogika 1 dihubungkan ke gerbang not akan menjadi 0 lalu dihubungkan ke kaki 2 encoder sehingga nanti diteruskan ke segmen segmen.

        Prinsip Kerja Sensor Cahaya
        kemudian kita lanjut dulu untuk pakan otomatis. Disini kami memakai sensor cahaya dimana jika pakannya sudah habis maka motornya bergerak. Bila pakannya sudah habis dikarenakan wadahnya kosong sehingga adanya cahaya.  Nah Pada saat LDR  mendeteksi adanya cahaya maka output yang keluar berlogika 1 dan kemudian diteruskan ke kaki 2 input gerbang NAND U7 dan AND U8 kemudian kaki satunya lagi dihubungkan ke VCC. Sehingga pada kaki input gerbang NAND keduanya berlogika 1 maka outputnya berlogika 0. Pada gerbang AND kedua inputnya berlogika 1 maka outputnya berlogika 1. output pada gerbang NAND diteruskan ke kaki s flipflop dan output gerbang AND diteruskan ke kaki R flipflop. Kaki Q dan Q' berlogika 0 dan 1. Kemudian kaki Q' diteruskan ke resistor R4 dan ke transistor. Dikarenakan arus yang mengalir cukup untuk mengaktifkan transistor maka arus mengalir dari Vcc ke relay ke kaki colektor kemudian ke emittor dan basis terakhir ke ground. Oleh karena itu switch berpindah dari kanan ke kiri dan tegangan mengalir ke motor pembuka tempat makan.

        Kaki Q yang berlogika 0 pada sensor infrared dan pada sensor cahaya tersebut dihubungkan ke XNOR dan NOR. Output gerbang XNOR dihubungkan ke input 1 dan output pada gerbang NOR dihubungkan ke input 2. Input yang lain dihubungkan ke VCC. Kemudian dikarenakan pada gerbang XNOR outputnya o maka input pada encoder juga 0 dan pada gerbang NOR inputnya 1 maka pada encoder juga 1. Kemudian Outputnya berupa Q0,Q1,Q2,Q3. Dimana Masing-masingnya berlogika 0,1,1,1. Kemudian outputnya tersebut dihubungkan ke 7 segment dimana jika pada 7 segment tertera angka 0 maka artinya 0 motor yang aktif, jika tertera angka 1 artinya 1 motor yang aktif dan jika tertera angka 2 maka 2 motor yang aktif.

        dan jika berlogika 1 itu merupakan kebalikan dari yang tadi. Jika berlogika 1 maka tempat minum sudah penuh sehingga tempat minum tidak terbuka dan tidak terdeteksi pantulan cahaya sehingga motor tempat minum tersebut tertutup.
        begitu juga untuk sensor cahaya jika tempat pakan sudah penuh maka pantulan cahaya akan meredup dan motor pembuka tempat makannya juga akan berhenti di seven segmen tertera angka 0 yang berarti ada 0  motor yang aktif.


        kemudian itu untuk kontrol pakan dan minum. Untuk kontrol kipas, kami memakai kipas disini agar sirkulasi udara dan suhunya terjaga.


        Prinsip Kerja Sensor Suhu 
        yang pertama yaitu pada saat suhu >22 maka dan 1 akan hidup tujuannya untuk sirkulasi dimana fan 1 akan tetap hidup bagaimana pun kondisinya. Untuk fan 2 yaitu sensor suhu di hubungkan ke kaki op AMP maka  tegangan  akan mengalir ke rangkaian op amp dimana output op amp tersebut dihubungkan ke resistor R5 dan kemudian ke transistor Q3. Dikarenakan tegangan yang mengalir cukup untuk mengaktifkan transistor maka arus mengalir dari VCC kemudian ke relay ke kaki kolektor, kaki emitor dan ke ground sehingga menyebabkan switch berpindah dan mengaktifkan FAN 2. Kemudian Fan 1 dan  Fan 2 dilanjutkan ke salah satu kaki gerbang XNOR dan gerbang NOR. Pada gerbang XNOR mengeluarkan ouput berlogika 1 dan diteruskan ke kaki input gerbang NAND dan juga ke kaki input 1 encoder. Kemudian Pada gerbang NAND outputnya berlogika 1 dan diteruskan ke kaki 2 encoder. 

        Prinsip Kerja Sensor Rain
        kemudian kita lanjutkan terlebih dahulu ke fan 3 nya dimana disini kita memakai sensor rain.
        Sensor rain akan berlogika 1 jika adanya hujan. Karena tidak ada hujan dan suhunya >22 maka FAN3 akan hidup dan  rain sensor berlogika 0 maka disaat itu sensor tidak mendeteksi adanya hujan. Sehingga output yang keluar dari sensor berlogika 0. Kemudian akan diteruskan ke salah satu kaki input gerbang NAND dan outputnya akan dihubungkan ke kedua kaki flipfliop yaitu kaki S dan kaki R. Dimana kaki R dihibungkan terlebih dahulu ke NOT kemudian baru dihubungkan ke kaki R tujuan agar jika output pada gerbang logika NAND tersebut bernilai 1 maka akan dibalik menjadi berlogika 0.Kemudian kaki Q yang berlogika 1 dihibungkan ke resistor R7 dan diteruskan ke transistor, karena jumlah tegangan yang masuk mencukupi maka transistor aktif dan arus mengalir dari VCC ke relay ke kaki kolektor kemudian emittor dan ke ground sehingga menyebabkan switch berpindah dan arus mengalir ke motor penggerak FAN 3. kaki Q' yang berlogia 0 dihubungkan ke encoder di kaki input 3 dan diteruskan ke 7 segment yang akan menunjukkan jumlah kipas yang hidup. JIka tertera 3 maka artinya 3 kipas menyala dan begitu seterusnya.

        Pada Sensor Suhu jika kita turunkan suhunya menjadi <22° maka FAN2 akan mati dikarenakan kandang akan terlalu dingin jika FAN 2 masih hidup yang di sebabkan oleh rendahnya suhu.

        Untuk segmen segmen sama seperti sebelumnya jika 1 tertera maka hanya ada 1 fan yang hidup yaitu fan1(sirkulasi) karena berfungsi sebagai pengatur sirkulasi pada kandang ayam yang akan selalu hidup. Jika angka 2 yang tertera maka ada 2 FAN yang hidup (dimana bila suhu kurang dari 22 atau sensor rain mendeteksi hujan, maka salah satu fan akan off karena kandang akan terlalu dingin)
        Jika angka 3 tertera maka ada 3 fan yang hidup,dimana jika suhu besar dari 22° dan tidak hujan).

        d. Video









        5. Download  File[kembali]


















        Tidak ada komentar:

        Posting Komentar

        Among Us - Crewmates

          BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH SISTEM DIGITAL 2023 OLEH : Raras Yulia Rosandi 2110951012 DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. Darwison, ST, MT JURUSAN T...